HaHaHaHaHa

SELAMAT DATANG DI
" GUDANG ILMU GIGI "
ENJOY n FUN
NIKMATI ILMU YANG KAMI SAJIKAN

Sabtu, 31 Maret 2012

Peradangan atau Inflamasi

Peradangan
Peradangan adalah reaksi vaskular yang menimbulkan pengiriman cairan, zat-zat yang terlarut, dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstitial di daerah cedera atau nekrosis.
Sebutan suatu proses peradangan sebagai akut, subakut, atau kronis mencerminkan lamanya perbaikan. Peradangan akut, menurut definisi tidak memiliki segi-segi perbaikan; proses ini hanya terdiri atas fenomena peradangan eksudatif. Pada peradangan subakut, ada permulaan pertumbuhan ke arah dalam jaringan granulasi dan mungkin permulaan regenerasi. Pada peradangan kronis, bukti adanya perbaikan lanjut berdampingan dengan berlanjutnya eksudasi. Bukti perbaikan lanjut meliputi proliferasi regeneratif yang luas dan pembentukan parut yang luas disertai kolagen.
Rubor (kemerahan)
Rubor atau kemerahan biasanya merupakan hal pertama yang terlihat di daerah yang mengalami peradangan. Seiring dengan dimulainya reaksi peradangan, arteriol yang memasok daerah tersebut berdilatasi sehingga memungkinkan lebih banyak darah mengalir ke dalam mikrosirkulasi lokal. Kapiler-kapiler yang sebelumnya kosong, atau mungkin hanya sebagian merenggang, secara tepat terisi penuh dengan darah. Keadaan ini disebut dengna hiperemia atau kongesti, menyebabkan kemerahan lokal pada peradangan akut. Tubuh mengontrol produksi hiperemia pada awal reaksi peradangan, baik secara neurologis maupun kimiawi melalui pelepasan zat-zat seperti histamin.
Kalor (panas)
Kalor atau panas, terjadi bersamaan dengan kemerahan pada reaksi peradangan akut. Sebenarnya reaksi peradangan secara khas hanya merupakan reaksi peradangan yang terjadi pada permukaan tubuh, yang secara normal lebih dingin dari 370 C yang merupakan suhu inti tubuh. Daerah peradangan di kulit menjadi lebih hangat dari sekelilingnya karena lebih banyak darah (pada suhu 370 C) dialirkan dari dalam tubuh ke permukaan daerah yang terkena dibandingkan dengan ke daerah yang normal. Fenomena hangat lokal ini tidak terlihat di daerah-daerah meradang yang terletak jauh dari tubuh, karena jaringan-jaringan tersebut sudah memiliki suhu inti 370 C dan hipermi lokal tidak menimbulkan perbedaan.
Dolor (nyeri)
Dolor, atau nyeri, pada suatu reaksi peradangan tampaknya ditimbulkan dalam berbagai cara. Perubahan pH lokal atau konsentrasi lokal, ion-ion tertentu dapat merangsang ujung-ujung saraf. Hal yang sama, pelepasan zat-zat kimia tertentu seperti histamin atau zat-zat kimia bioaktif lain dapat merangsang saraf. Selain itu pembengkakan jaringan yang meradang menyebabkan peningkatan tekanan lokal yang tidak diragukan lagi dapat menimbulkan nyeri.
Tumor (pembengkakan)
Aspek yang paking mencolok pada peradangan akut mungkin adalah tumor, atau pembengkakan lokal yang dihasilkan oleh cairan dan sel-sel yang berpindah dari aliran darah ke jaringan intertisial. Campuran cairan dan sel-sel ini yang tertimbun di daerah peradangan disebut eksudat. Pada awal perjalanan reaksi peradangan, sebagian besar eksudat adalah cairan, seperti yang terlihat secara cepat di dalam lepuhan setelah luka bakar ringan pada kulit. Kemudian, sel-sel darah putih atau leukosit, meninggalkan aliran darah dan tertimbun sebagai bagian eksudat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar