HaHaHaHaHa

SELAMAT DATANG DI
" GUDANG ILMU GIGI "
ENJOY n FUN
NIKMATI ILMU YANG KAMI SAJIKAN

Rabu, 21 Maret 2012

Patogenesis HIV/AIDS

Patogenesis HIV AIDS
HIV tergolong ke dalam kelompok virus yang dikenal sebagai retrovirus yang menunjukan bahwa virus tersebut membawa materi genetiknya dalam asam ribonukleat (RNA) dan bukan dalam deoksiribonukleat (DNA). Virion HIV (partikel virus yang lengkap dibungkus oleh selubung pelindung) mengandung RNA dalam inti berbentuk peluru yang terpancung di mana p24 merupakan komponen structural yang utama.
Tombol (knob) yang menonjol lewat dinding virus terdiri atas protein gp120 yang terkait pada protein gp41. Bagian yang secara selektif berikatan dengan sel – sel CD4 positif adalah gp120 dari HIV. Sel CD4 positif mencakup monosit, makropag dan limposit T4 helper (dinamakan sel – sel CD4 + kalau dikaitkan dengan infeksi HIV ). Limposit T4 helper ini merupakan sel yang paling banyak diantara ketiga sel di atas. Sesudah terikat dengan membran sel T4 helper HIV akan menginjeksikan dua utas benang RNA yang identik ke dalam sel T4 helper, dengan menggunakan enzim yang dikenal sebagai reverse transcriptase HIV akan melakukan pemrograman ulang materi genetic dari sel T4 yang terinfeksi untuk membuat double stranded DNA (DNA utau ganda). DNA ini akan disatukan ke dalam nucleus sel T4 sebagai sebuah provirus dan kemudian infeksi yang permanen.
Siklus replikasi HIV dibatasi dalam stadium ini sampai sel yang terinfeksi diaktifkan. Aktivitas sel yang terinfeksi dapat dilaksanakan oleh antigen, mitogen, sitogen ( TNF alfa atau interleukin I ) atau produk gen virus seperti: CMV(cytomegalovirus), virus Epstein Barr, herpes simplek dan hepatitis. Sebagai akibatnya pada sel T4 yang terifeksi diaktifkan, replikasi serta pembentukan tunas HIV akan terjadi dan sel T4 dihancurkan. HIV yang baru ini kemudian dilepas ke dalam plasma darah dan menginfeksi CD4+ lainnya. Kalau fungsi limfosit T4 terganggu mikroorganisme yang biasanya tidak menimbulkan penyakit akan memiliki kesempatan untuk menginvasi dan menyebabkan sakit yang serius. Infeksi dan malignansi yang timbul sebagai akibat dari gangguan sistem imun dinamakan infeksi oportunistik. Infeksi monosit dan makrofag berlangsung secara persisten dan tidak mengakibatkan kematian sel yang bermakna, tetapi sel – sel ini menjadi reservoir bagi HIV sehingga virus tersebut dapat tersembunyi dari sistem imun dan terangkut ke seluruh tubuh lewat sistem ini untuk menginfeksi pelbagai jaringan tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar