HaHaHaHaHa

SELAMAT DATANG DI
" GUDANG ILMU GIGI "
ENJOY n FUN
NIKMATI ILMU YANG KAMI SAJIKAN

Minggu, 01 Agustus 2010

Masalah Bau Mulut

1. Salah satu masalah gigi dan mulut pada bulan puasa adalah bau mulut. Ada ratusan spesies bakteri tinggal di mulut kita, dan sebagian besar dari mereka mencerna protein sehingga menghasilkan senyawa yang mengandung belerang yang mudah menguap dan menimbulkan bau mulut
Sumber: PDGI Online
2. Rongga mulut banyak sekali mengandung mikroorganisme. Bahkan satu mililiter saliva mengandung 200 juta organisme, yang terdiri atas 250 spesies berbeda.
Sumber: Buku Panduan Lengkap Kesehatan Gigi Keluarga
3. Sel bakteri yang mati akan mengeluarkan komponen sulfur, sehingga menghasilkan bau yang tak sedap
4. Bakteri plak dan sisa makanan biasanya akan terkumpul pada permukaan lidah. Permukaan lidah yang kasar akan memudahkan penumpukan bakteri terutama pada bagian retakan atau yang bercelah dalam. Pada daerah tersebut dapat dihasilkan komponen sulfur yang tinggi, sehingga menimbulkan bau mulut
5. Bakteri plak hidupnya sangat bergantung pada makanan yang tersedia. Permukaan gigi yang kurang baik dalam pembersihannya, sangat mudah mengundang akumulasi bakteri dan akan menimbulkan reaksi bau mulut
6. Bakteri sangat erat dengan timbulnya bau mulut. Bakteri jahat (pathogen) yang menghasilkan racun berjumlah sekitar 30% dari total bakteri di rongga mulut. Sedangkan bakteri baik (non pathogen), menghasilkan probiotik yang dapat menghilangkan bau tak sedap meskipun bakteri baik juga dapat menghasilkan sulfur yang mengakibatkan munculnya aroma tidak sedap. Dengan demikian, keseimbangan bakteri di rongga mulut diperlukan demi terjaganya kesehatan dan kesegaran mulut

Rabu, 28 Juli 2010

Pembentukan Gambaran Radiografi dan Processing



BAB I 
PENDAHULUAN


1.1.   Latar Belakang
     Radiologi merupakan cabang ilmu kedokteran yang menggunakan energi ion / non ion dapat di gunakan sebagai sarana diagnosis (normal/sakit) dan terapi (radiasi dan fisioterapi).  Radiologi menggunakan sinar roentgen / sinar X untuk menghasilkan suatu gambaran radiografi. Gambaran yang dihasilkan foto Roentgen seorang pasien bagi seorang dokter gigi sangat penting terutama untuk melihat adanya kelainan– kelainan yang tidak tampak dapat diketahui secara jelas, sehingga akan sangat membantu seorang dokter gigi dalam hal menentukan diagnosa serta rencana perawatan.1


1.2.   Batasan Topik
Makalah ini membahas mengenai
-          Jenis-jenis pemeriksaan dengan  sinar-x
-          Perlengkapan yang diperlukan untuk membuat radiogram
-          Prosesing pembentukan radiogram


Senin, 26 Juli 2010

Perbedaan Morfologi Gigi Tetap Posterior

Beda Gigi Molar Atas dan Bawah
a. Pandangan Proksimal
Atas
Bawah
[ titik crest bukal/ palatal/ lingual ]
-seimbang : 1/3 x
-bukal : 1/3 x
lingual : 1/3 x
[ garis luar bukal/ palatal/ lingual ]
-seimbang
-bukal : condong ke     lingual
lingual : tegak
[ jumlah akar ]
-tiga akar
-dua akar

b. Pandangan Oklusal


[ bentuk permukaan ]
-M­1 : rhombus
M2 : jajaran genjang
M3 : jantung/ bervariasi
-M1 dan M2 empat persegi panjang
-M3 bervariasi
[ banyak cusp ]
-M1 (bila ada cusp  carabelli)
M2 : 2 cusp bukal dan 2 cusp palatal
M3 : bervariasi
-M1: 3 cusp bukal dan 2
cusp palatal
M2: 2 cusp bukal dan 2 cusp palatal
M3: bervariasi
[ corak ]
-bentuk H
-M1: huruf M
M2: huruf +
M3: variasi

Beda Gigi M1, M2, dan M3 Atas
a.Pandangan Oklusal
M1
M2
M3
[ bentuk garis luar oklusal ]
rhombus
jajaran genjang
jantung/ variasi
[ banyak cusp ]
4 atau 5
4
3
[ jumlah akar ]
3
3
variasi
[ perbandingan diameter dan buko-palatal ]
hampir sama
-mesio-distal
buko-palatal
variasi

Beda Gigi M1, M2 dan M3 Bawah
Pandangan Oklusal
M1
M2
M3
[bentuk garis oklusal]
jajaran genjang
jajaran genjang
variasi
[corak developmentgroove]
huruf M
+
variasi
[banyak cusp]
5
4
variasi


Rabu, 14 Juli 2010

Dental Materials and Their Selection


buku Dental Materials and Their Selection dapat di download di sini

Sendi


Definisi Sendi
Sendi adalah persambungan antara bagian-bagian padat dari rangka, baik berupa tulang maupun tulang rawan.1 Sendi merupakan hubungan antar tulang sehingga tulang digerakan2

Fungsi Sendi
Sendi berfungsi sebagai:
-       Menghubungkan setiap bagian yang kaku(tulang atau tulang rawan)
-       Menutup kedua ujung tulang untuk menjaga benturan antara kedua ujung tulang yang keras sehingga lebih bebas dan aman.3

Klasifikasi Sendi4, 5
dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1.      Fibrous Joints
Sendi yang tidak bergerak dan terdapat jaringan ikat fibrosa antar tulang. Sendi ini terbagi 4, yaitu:
-       coronal suture, antara os. parietal dan os. frontal
-       lambdoidal suture, antara os. parietal  dan os. occipital
-       squamosal suture, antara setiap os. parietal dan setiap os. temporal
-       sagittal suture, antara os parietal

2.      Cartilaginous Joint
Sendi ini memiliki sedikit pergerakan kecil. Terdapat fibrokartilago antara 2 tulang.

3.      Synovial joints4, 2
Sendi sinovial merupakan sendi yang dapat bergerak bebas. Sendi ini dapat di klasifikasikan menjadi 6 bagian, yaitu:
-       Sendi luncur(gliding/plane joint), persendian yang memungkinkan gerak rotasi pada satu bidang datar. Contoh: hubungan tulang pergerlangan kaki.
-       Sendi engsel (hinge joint), persendian yang memungkinkan gerakan satu arah. Contoh: sendi siku antara tulang lengan atas dan tulang hasta.
-       Sendi putar(pivot joint), persendian yang memungkinkan gerakan berputar (rotasi). Contoh: hubungan tulang tengkorak dengan tulang belakang I (atlas).
-       Sendi lonjong(condyloid / ellipsoidal joint), persendian yang mirip sendi peluru, tetapi bentuknya lingkaran lonjong. Contoh:  sendi di radiocarpal.
-       Sendi pelana(saddle joint), persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi, namun tidak ke segala arah. Contoh: hubungan tulang telapak tangan dan jari tangan.
-       Sendi peluru(ball and socket joint), persendian yang memungkinkan pergerakan ke segala arah. Contoh: hubungan tulang lengan atas dengan tulang belikat.

Sumber:
1.      O`Rahilly, Ronan. 1995. Anatomi. Jakarta: Penerbit UI Press.
2.      http://www.wapedia.mobi/id/sendi
3.      Moore, Keith L. 2002. Antaomi.
4.      Ganong, William F. 2001. Review of Medical Physiology  21st ed. San Fransisco: Lange Medical Book
5.      Martini, Fredric H. 2001. Fundamental of Anatomy & Physiologi 7th ed.

Selasa, 13 Juli 2010

Applied Dental Materials



buku Applied Dental Materials dapat di download di sini

Minggu, 11 Juli 2010

Reproduksi Sel

            Proses reproduksi merupakan proses duplikasi dari dan pembelahan komponen genetic yang sama. Dalam hal ini yang dimaksud komponen genetiknya adalah gen dan DNAsehinnga diperoleh sel baru yang struktur dan program genetiknya sama. Reproduksi sel dibagi menjadi 2 yaitu reproduksi secara seksual dan reproduksi secara aseksual.
Reproduksi secara aseksual meliputi pembelahan secara mitosis dan pembelahan secara meiosis.

 Pembelahan Mitosis
Skema pembelahan sel secara mitosis
Pembelahan mitosis berlangsung melalui 4 fase, yaitu :

1.Profase
Hal-hal yang terjadi pada profase adalah :
a. Nucleolus tidak lagi dapat di indera
b. Benang-benang kromatin menebal dan disebut dengan kromatid. Ada sepasang kromatid yang saling berlekatan yang disebut dengan sentromer.
c. Di kutub-kutub tersebut pada sentriol,mikrotubuli yang mengatur diri,sehingga bentuknya menyerupai suatu pancaran bintang dan itu disebut aster.
d. Membrane nucleus tidak dapat lagi di indera.
e. Spindle menuju ke tengah.

2.Metaphase
Pada metaphase, semua kromatid mengatur diri pada suatu bidang, yang disebut equator.

3.Anaphase
Hal-hal yang terjadi pada anaphase adalah :
a. Pada fase ini kedua kromatid berpisah.
b. Benang-benang kumparan yang tadinya berasal dari kutub mengatur diri.
c. Kemudian kromatid berpisah menuju ke kutub-kutub yang letaknya ertentangan.

4.Telofase
Hal-hal yang terjadi pada telofase adalah :
a. Pada setiap kutub telah dijumpai adanya satu set kromosom.
b. Selubung nucleolus telah terlihat kembali menyelubungi nucleus sel anakan.
c. Nucleoli dapat di inder kembali.
d. Kromosom tidak dapat lagi di indera.

 Pembelahan miosis
Pembelahan miosis adalah suatu peristiwa reppoduksi sel yang menghasilkan sel-sel anak berupa sel-sel haploid.
Skema pembelahan sel secara miosis :

Meosis I

1. Interfase 1
• Pada fase ini terjadi peristiwa replikasi kromosom. Setiap kromosom membentuk kromatid kembar yang melekat pada sentromer.

2. Profase 1
• Lam profase adalah 90% dari seluruh waktu yang digunakan untuk pembelahan sel secara miosis.
• Berbeda dengan pembelahan mitosis,maka dalam profase ini kromosom homolog melekat satu sama lain.
• Terjadi saling tukar menukar gen antar kromatid yang saling menempel.
• Proses di atas terjadi melalui pindah silang, yanfgh terlihat sebagai bangunan berbentuk X, dan disebut kiasma.
• Kromosom homolog tetap berikatan dan selanjutnya menuju ke datarn metafase.

3. Metafase 1
• Kromosom yang homolog mengatur diri di dataran metafase.
• Sentromer diatur mengarah ke kutub-kutub sel yang bertentangan letaknya.

4. Anafase 1
Kromosom homolog berpisah dan menuju ke kutub-kutub yang letaknya berlawanan.

5. Telofase 1
Di sekitar kutub dijumpai kromosom haploid. Peristiwa meiosis 1 selesai dengan terbentuknya kembali nukleus pada calon sel anakan, sehingga dengan demikian maka sel anakan tersebut sebenarnya mengandung kromosom haploid.
Sitokinesis
Sitokinesis terjadi sehingga terjadilah dua sel anakan yang memisah.sitokinesis diikutin fase interkinesis yang pendek.

Meiosis II
Miosis II berlangsung dengan urutan sperti pada meiosis I,hanya saja tidak terjadi replikasi substansi genetik. Setelah jromosom mengatur diri pada dataran metafase, (pada metafase II), maka selanjutnya kromatid yang membentuk kromosom memisahkan diri dan menuju kutub-kutub yang letaknya berlawanan.
Dengan demikian pada akhir telofase II,yang kemudian diikuti sitokinesis sel anakan seluruhnya berjumlah empat, dan masing-masing sel anak adalah haploid.

Sabtu, 10 Juli 2010

Siklus Sel


a. Tahap G1 atau first gap phase
         Dimulai dari sel muda yang baru saja membelah
         Waktu proses pembelahan sel berbeda-beda (3-4 jam).
         Sintesis RNA, sintesis protein
b. Tahap S atau Synthetic Phase
         Sintesis DNA yang pada umumnya berlangsung selama 7-8 jam
         Sintesis  RNA masih tetap berjalan terus walaupun tidak dominan.
c. Tahap G2 atau Second Gap Phase
         Tahap akhir dari pertumbuhan sel biasanya berlangsung sekitar 2-5 jam
         Sintesis RNA mulai berkurang dan berhenti pada saat pembelahan sel dimulai.
         Pembelahan sel

 d. Tahap M
            Pembelahan sel dari 1 sel induk membelah menjadi 2 sel anak yang mempunyai struktur genetike yang sama dengan sel induknya. Di sini rantai ganda DNA yang merupakan informasi gen terbelah menjadi rantai tunggal, yang masing-masing untuk 1 sel anak baru.
e. Sistem Checkpoint
  • Cell Cycle Control: G1/S Checkpoint
G1 Pos pemeriksaan Siklus Sel mencegah DNA dirusakkan dari menjadi replicated dan adalah pos pemeriksaan dipahami yang terbaik pada sel mammalian. Pada pos pemeriksaan ini  adalah akumulasi dan pengaktifan p53 protein; dua kekayaan yang secara hati-hati yang dikendalikan oleh ATM dan ATR kinases. Secara normal bertumbuh sel, p53 tingkatan adalah rendah dalam kaitan dengan interaksi dengan MDM2, target p53 yang untuk ekspor nuklir dan penurunan derajad proteosome-mediated di dalam cytoplasm.11 Ir Kerusakan berikut, Atm mengaktipkan ke arah muara kinase Chk2 ( dengan phosphorylation pada posisi T68),12 yang pada gilirannya phosphorylates residu S20 p53. S20 phosphorylation p53 menghalangi p53/MDM2 interaksi, menghasilkan p53 akumulasi.

ATM menggunakan suatu kendali detik/second mengukur pada [atas] p53 stabilitas dengan secara langsung phosphorylating p53 [itu] pengatur negatif, MDM2, pada [atas] S395.13 Modifikasi ini mengijinkan MDM2/p53 interaksi, tetapi mencegah p53 ekspor nuklir kepada cytoplasm [di mana/jika] penurunan(pangkat,derajad) akan secara normal terjadi. Peran ATR di (dalam) p53 S20 phosphorylation ( dan stabilisasi yang berikut) adalah lebih sedikit mapan, tetapi menyiratkan melalui . dalam vitro bukti yang mempertunjukkan S20 phosphorylation oleh ATR-dependent kinase, Chk1.14
Sedang phosphorylation S20 adalah ke p53 stabilitas adalah phosphorylation S15 yang nampak rumit tingkatkan p53 transcriptional transactivation activity.15 P53 transcriptional transactivation activity.15 S15 Residu p53 dapat phosphorylated secara langsung oleh ATM atau ATR sebagai jawaban atas IR ( ATM dan ATR), UV iradiasi ( ATR) dan kandang DNA replication bercabang dua ( ATR). P53 yang diaktipkan kemudian up-regulates sejumlah gen target, beberapa [di/yang/ttg] mana adalah juga dilibatkan DNA tanggapan kerusakan ( MDM2, GADD45a, dan p21/Cip). Akumulasi p21, suatu cyclin-dependent kinase penghambat, menindas Cyclin E/Cdk2 kinase aktivitas dengan demikian menghasilkan G1 menangkapnya.

  • Pengontrolan pada Checkpoint G2
            Proses bertatahap dari siklus sel diatur oleh fluktuasi aktifitas protein kinase, enzim yang meng-on-kan dan meng-off-kan protein target dengan cara memfoforilasinya. Enzim ini disebut kinase tergantung-siklin (cycle-dependent kinase) (Cdk) karena enzim ini hanya aktif apabila terikat pada suatu sikli, protein yang konsentrasinya bervariasi secara siklik.

            Oleh Checkpoin G2, siklin tersedia cukup untuk menghasilkan banyak molekul MPF à MPF memacu mitosis dengan memfosforilasi berbagai protein termasuk enzim à Satu efek MPF ialah inisiasi urutan kejadian yang mengarah ke pemecahan siklinnya sendiri à Komponen Cdk dari MPF didaur ulang à Aktivitas kinasenya akan dikembalikan dengan mengikatnya pada siklin baru yang terakumulasi selama interfase.


JIkalau mau animasinya silahkan comment dulu,, :))