HaHaHaHaHa

SELAMAT DATANG DI
" GUDANG ILMU GIGI "
ENJOY n FUN
NIKMATI ILMU YANG KAMI SAJIKAN

Jumat, 14 Oktober 2011

WarKopi a.k.a Warung Kopi di Banda Aceh

Aceh, khususnya Banda Aceh, lima tahun lalu hanyalah wilayah ataupun kota kecil biasa seperti kota-kota kecil lainnya di nusantara. Tak ada yang istimewa pembangunan yang ada di sini, yang istimewa hanya sejarah sebagai wilayah awal masuknya Islam di nusantara, Serambi Mekkah, syariat Islam, dan tentu saja konflik politik yang berkepanjangan. Ditambah lagi musibah tsunami yang meluluhlantakan hampir semua infrastruktur yang ada.
Tak ada mall, yang ada hanya pusat perbelanjaan kecil yang sering jatuh bangun. Tak ada hotspot gratis, yang ada hanya warnet yang memakai Telkom sebagai provider dan hanya ada dua provider lokal yang saat itu bermain menjual bandwith (itu juga tak penuh ngasinya . Tak ada cafe gaul, yang ada hanya warung kopi menjadi tempat nongkrong dan tempat transaksi segala aspek kehidupan. Peak Hour jalanan hanya terjadi di saat pagi hari dan siang hari, saat jam awal aktivitas dan saat jam pulang beraktivitas.

Itulah sedikit gambaran kota Banda Aceh sebelum tsunami. Namun saat ini setelah tsunami melanda, banyak perubahan  yang terjadi, seiring banyaknya bantuan yang datang dari dunia internasional, walau gak semuanya, tapi terasalah perubahan buat yang sensitif terhadap lingkungannya. Mall memang belum ada, tapi banyak sudah bangunan-bangunan yang bertipe rumah toko tumbuh di kota ini. Peak Hour jalan sudah tak menentu lagi, akibat tingginya daya beli karena kendaraan lalu hilang ditelan tsunami, juga seiring dengan munculnya perusahaan kredit motor yang mempromosikan harga kredit yang terjangkau.
Cafe memang belum ada yang murni, tapi warung kopi juga semakin menjamur.  Warung kopi juga sudah merubah bentuk dari bentuk aslinya yang hanya menyuguhi kopi saja, tapi sudah memiliki konsep yang berbeda. Salah satu konsepnya adalah menyuguhi pelanggan dengan koneksi internet gratis. Bahkan membentuk seperti café.
Awalnya para penikmat kopi mungkin  mereka yang berusia dewasa,  beda  dengan  saat  ini,  generasi muda  pun  doyan  nongkrong  di  warung kopi. Bedanya, generasi berusia dewasa lebih royal dalam membelanjakan uangnya dan lebih tau memanfaatkan waktu.
Merekalah tamu reguler sekaligus loyal terhadap produk dari sebuah gerai kopi tertentu. Tidak  seperti  anak muda, hobinya cicip sana cicip sini. Mereka terglong tamu regular namun kurang loyal. Ditambah kegemaran mereka untuk nongkrong berjam­jam dengan budget tidak seroyal para seniornya. Tentu saja desain warung kopi yang ada tidak sesederhana seperti kedai kopi jaman dahulu. Banyak kalangan yang mulai menggemari ”nongkrong” di kedai kopi. 
Bahkan saat ini kedai kopi di desain seperti lounge, café dan baru yang tidak hanya menawarkan produk berupa minuman kopi saja. Melainkan beberapa makanan dan minuman, dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti televise big screen, AC, sofa atau tempat duduk yang nyaman, interior yang bagus dan wi­fi. Hal ini bertujuan untuk membuat nyaman para konsumennya.
Kebiasaan anak muda yang menghabiskan waktunya di warung kopi menjadi lebih realistis yang sangat tidak nyaman dipandang. Dengan secangkir kopi, remaja muda bisa nongkrong di warung kopi hingga berjam-jam dengan fasilitas wi-fi gratis.
Secangkir kopi yang kita minum dalam sehari yang menentukan ancaman kopi terhadap kesehatan. Kalau pun ada kekurangan dari kopi, itu ditentukan oleh bagaimana kopi diseduh. Kopi yang diseduh dengan air yang lebih panas, dan tidak disaring pula (kopi tubruk), dinilai kurang baik dibanding seduhan kopi tidak kelewat panas, masih disaring, dan kualitas kopinya juga. Menyaring kopi berarti mengurangi zat berbahaya surfactan ikut dikonsumsi. Zat ini yang dianggap berpengaruh buruk terhadap kesehatan. Tentu jauh lebih aman jika kita memilih jenis kopi instan, atau malah lebih sehat lagi kalau sekadar menyeruput jenis decaffeinated coffee yang hanya mengandung 5 miligram kafein saja.
Buruknya pengaruh kopi tetap tidak diindakah oleh generasi penerus remaja ini, walaupun kopi tidak begitu buruk. Hal yang menjadi buruk adalah nongkrong di warung kopi membuka internet dengan fasilitas wi-fi. Para remaja tidak menggunakan fasilitas wi-fi ini dengan hal positif, beberapa oang menggunakan dengan hal yang negatif.
Seperti halnya kopi, di balik kemudahan yg ditawarkan wi-fi, ada beberapa keyakinan publik yg menganggap wi-fi berdampak negatif terhadap kesehatan. Mereka yang tidak setuju dengan kehadiran wi-fi beralasan radiasi elektro magnetik dari wi-fi bisa menyebabkan nyeri di kepala, gangguan tidur dan mual-mual, terutama bagi mereka yg electrosensitive.
Bisa jadi radiasi elektro magnetik sangat dekat dengan tubuh, ketika kita memangku laptop, namun dalam pengamaatan saya setiap orang tua akan meminta anak mereka untuk tidak terlalu sering menggunakan ponsel mereka dan selalu meminta mereka untuk menaruh laptop di atas meja, bukan di pangkuan, jika mereka berinternet terlalu lama.
Wi-fi adalah teknologi yang menggunakan gelombang radio elektro magnetik rendah, yang sebanding dengan oven microwave, bahkan 100 ribu kali lebih rendah dari microwave,Tipe radiasi yang dipancarkan gelombang radio (wi-fi), microwaves, dan ponsel telah menunjukkan kenaikan level temperatur jaringan yang sangat tinggi, yang biasa disebut thermal interaction, namun masih belum ada bukti level tersebut menyebabkan kerusakan,

Daerah Aceh yang terkenal dengan syariat islamnya menjadi tercoreng dengan banyaknya generasi muda yang tetap nongkrong di warung kopi walaupun adzan maghrib telah berkumandang. Bahkan banyak pasangan muda-mudi yang bermesraan padahal bukan muhrimnya. Hal inilah yang semakin memperparah kondisi generasi muda.
Inilah masalah sosial yang sering terjadi dikalangan remaja saat ini. Remaja yang seharusnya bergerak lebih aktif kini lebih bermalas-malasan di warung kopi dan menggunakan fasilitas wifi yang seharusnya baik untuk dirinya sendiri dan orang banyak dengan hal-hal yang negatif, seperti membuka video porno dan men-download-nya. Saling mendukungnya sisi negatif ini antar remaja memberikan gambaran sulit untuk menyelesaikan masalah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar